Personal Blogs - Blog Rankings blog search directory Internet blogs Internet Blogs
TopOfBlogs Ping your blog, website, or RSS feed for Free
» Please download Adobe Flash Player « before watching the streaming

Rabu, 12 Januari 2011

WARGA MOJOKERTO TEMUKAN CANDI DI AREA PERSAWAHAN




Mojokerto, - Warga Dusun Tegal Sari, Desa Puri, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menemukan tumpukan batu bata merah yang diduga sebagai candi di areal persawahan setempat.

Suprapto, pemilik sawah, Minggu (2/1/2011), mengatakan, tumpukan batu itu diduga sebagai candi karena besar batu bata yang melebihi batu bata normal saat ini.

"Tumpukan batu ini bentuknya menyerupai dasar candi dan hal ini juga didukung dengan setiap kali saya mau menanam padi selalu menemukan jenis batu bata seperti ini," katanya.

Mojokerto memang diketahui sebagai ibukota Kerajaan Majapahit yang semakin merosot ketika kekuatan baru yang mengibarkan bendera Islam mulai membesar di Demak, Jawa Tengah.

Menurtu Suprapto, atas penemuan ini pihaknya sudah melaporkan kepada pihak aparat desa serta kepolisian setempat supaya tidak terjadi pengrusakan di areal penemuan tersebut.

"Kami juga telah melaporkan kepada pihak Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur di Kecamatan Trowulan untuk menindaklanjuti penemuan ini," katanya.

Dengan disaksikan oleh aparat desa dan juga petugas kepolisian setempat akhirnya pemilik sawah melakukan penggalian dengan menggunakan alat cangkul.

"Saya hanya ingin membuktikan di sini memang ada candi yang terpendam dan dengan disaksikan pihak terkait, saya berani melakukan penggalian di lokasi ini," katanya.

Sementara itu, petugas Polres Mojokerto langsung memasang garis polisi di lokasi penemuan tumpukan batu bata merah yang diduga sebagai candi. Namun, meski sudah dipasang garis polisi, warga sekitar yang antusias terhadap penggalian tersebut masih memenuhi lokasi.

Bahkan, warga menerobos garis polisi yang telah dipasang sebelumnya. Akibatnya, lokasi penggalian di sawah seluas 20x20 meter tersebut penuh dengan warga yang melihat proses penggalian.

Kapolsek Puri, AKP I Komang Wirta, mengatakan, pihaknya memasang garis polisi agar aktifitas penggalian tidak terganggu dengan kerumunan warga yang melihat.

"Pemasangan garis polisi ini bertujuan supaya para penggali bisa fokus melakukan aktivitasnya tanpa harus merasa diganggu oleh warga yang melihat," katanya.

Saat ini petugas juga masih disiagakan di lokasi penggalian untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penemuan tumpukan batu bata yang diduga sebagai candi ini. "Saat ini kami masih menyiagakan anggota untuk melakukan penjagaan di sekitar lokasi supaya warga tidak mendekat di lokasi penggalian," katanya.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan penggalian tersebut akan dilakukan sampai dengan malam hari supaya hasil dari penggalian itu bisa segera diketahui.

"Intinya kami siap untuk melakukan penjagaan di lokasi penggalian baik itu siang maupun malam karena itu sudah menjadi tugas kami," katanya.

BP3 Trowulan Belum Terima Laporan
Menanggapi temuan itu, Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Jawa Timur, Aris Sofyan, mengatakan, saat ini pihaknya masih belum menerima laporan terkait dengan penemuan tersebut.

"Kami masih belum menerima laporan tersebut dan rencananya kami akan mengirimkan orang untuk melakukan pemantauan dan juga penelitian termasuk di dalamnya melakukan pendokumentasian di lokasi tersebut," katanya.

Ia mengemukakan, aktivitas warga untuk melakukan penggalian di lokasi tumpukan batu bata merah yang diduga candi tersebut seharusnya tidak diperbolehkan.

"Karena metode penggaliannya berbeda dan nantinya hasilnya juga akan berbeda dengan kondisi awal sebuah bangunan candi," katanya.

Hal tersebut disebabkan karena alat yang digunakan warga masyarakat yang digunakan untuk penggalian juga berbeda.

"Proses penggalian yang dilakukan warga bisa merusak stuktur bangunan candi karena proses evakuasi yang seharusnya dilakukan tidak menggunakan cangkul tapi menggunakan cetok, kuas dan alat lunak lainnya," katanya.

Ia mengatakan, rencananya awal pekan besok BP3 akan langsung mengambil alih proses penggalian yang dilakukan tersebut.

"Jika benar itu bangunan candi, kami tidak ingin struktur bangunan tersebut rusak karena alat yang digunakan adalah cangkul dan alat lain yang tidak mendukung," katanya.

Sebelumnya, warga Dusun Tegal Sari, Desa Puri, Kecamatan Puri menemukan bangunan yang diduga candi dengan luas 20x20 meter.

Petugas Kepolisian juga telah memasang garis polisi di lokasi penemuan tumpukan batu bata merah yang diduga sebagai candi.

Namun, meski sudah dipasang garis polisi, warga sekitar yang antusias terhadap penggalian tersebut masih memenuhi lokasi.

Bahkan, warga menerobos garis polisi yang telah dipasang sebelumnya dan berakibat lokasi penggalian di sawah seluas 20x20 meter tersebut penuh dengan warga yang melihat proses penggalian.

Kapolsek Puri, AKP I Komang Wirta, mengatakan, pihaknya memasang garis polisi agar aktifitas penggalian tidak terganggu dengan kerumunan warga yang melihat.

"Pemasangan garis polisi ini bertujuan supaya para penggali bisa fokus melakukan aktifitasnya tanpa harus merasa diganggu oleh warga yang melihat," katanya.


Sumber: antarajatim.com; Foto: detik.com
Direplay Kembali Oleh : kurtdickblog.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Demis Roussos - Goodbye My Love Goodbye .mp3
Found at bee mp3 search engine

 
Powered by Blogger