06.55
DIKY KURNIAWAN
 |
LONDON - Israel adalah salah satu negara yang paling tidak populer di dunia, menurut survei yang dilakukan oleh GlobeScan untuk BBC yang dilakukan di 27 negara yang berbeda.
Lebih dari 28.000 responden disurvei antara Desember 2010 hingga Februari 2011, untuk mengukur sikap masyarakat terhadap berbagai negara di seluruh dunia.
Hanya 21% dari para respoden yang menyatakan pendapat positif mereka terhadap Israel, sementara 49% menyatakan sikap negatif terhadap negara Yahudi tersebut. Namun, jumlah yang berpandangan positif meningkat dibandingkan 19 % pada tahun lalu.
Dari 17 negara yang termasuk dalam survei, hanya tiga negara yang mengalahkan ketidakpopuleran Israel yaitu Pakistan dan Korea Utara dengan 17 % serta Iran yang hanya 16% dari mereka yang disurvei mendukung ketiga negara itu. Lebih dari 55% responden menyatakan sikap negatif mereka terhadap ketiga negara itu.
Sedangkan negara di mana mayoritas penduduk menunjukkan opini positif mereka terhadap Israel hanya sedikit. Di AS, 43% mendukung Israel sedangkan 41% menentang negara itu, di Rusia rasionya adalah 35% berbanding 27%, di Ghana 32% berbanding 27%, serta India 21% berbanding 18%.
Sebanyak 23 negara lainnya yang disurvei mengungkapkan mayoritas masyarakat menentang negara Yahudi. Cina adalah satu-satunya negara di mana dukungan untuk Israel semakin tumbuh, yaitu sebesar 10% tetapi tetap pada rasio 40% berbanding 48%. Di banyak negara Barat seperti Inggris, Kanada, Australia, Spanyol, dan Portugal, dukungan terhadap Israel semakin berkurang.
Menurut hasil survey, Jerman menjadi negara paling populer di dunia, menyusul Inggris yang menduduki peringkat kedua. Brasil melompat kepopulerannya dari 40% menjadi 49% dan Afrika Selatan, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, juga meningkat status populernya.
Posisi AS tertinggal di belakang Kanada, Uni Eropa, Jepang, Perancis, dan Brasil. Paman Sam juga mendapat tanggapan negatif terutama dari sejumlah negara Muslim, seperti Pakistan, Turki, dan Mesir.
AS terlihat menjadi lebih baik di Indonesia, di mana 58% menyatakan pandangan positif tentang negara adidaya tersebut. Hal ini dimungkinkan karena kunjungan Presiden Barack Obama baru lalu ke Jakarta.
Lebih dari 28.000 responden disurvei antara Desember 2010 hingga Februari 2011, untuk mengukur sikap masyarakat terhadap berbagai negara di seluruh dunia.
Hanya 21% dari para respoden yang menyatakan pendapat positif mereka terhadap Israel, sementara 49% menyatakan sikap negatif terhadap negara Yahudi tersebut. Namun, jumlah yang berpandangan positif meningkat dibandingkan 19 % pada tahun lalu.
Dari 17 negara yang termasuk dalam survei, hanya tiga negara yang mengalahkan ketidakpopuleran Israel yaitu Pakistan dan Korea Utara dengan 17 % serta Iran yang hanya 16% dari mereka yang disurvei mendukung ketiga negara itu. Lebih dari 55% responden menyatakan sikap negatif mereka terhadap ketiga negara itu.
Sedangkan negara di mana mayoritas penduduk menunjukkan opini positif mereka terhadap Israel hanya sedikit. Di AS, 43% mendukung Israel sedangkan 41% menentang negara itu, di Rusia rasionya adalah 35% berbanding 27%, di Ghana 32% berbanding 27%, serta India 21% berbanding 18%.
Sebanyak 23 negara lainnya yang disurvei mengungkapkan mayoritas masyarakat menentang negara Yahudi. Cina adalah satu-satunya negara di mana dukungan untuk Israel semakin tumbuh, yaitu sebesar 10% tetapi tetap pada rasio 40% berbanding 48%. Di banyak negara Barat seperti Inggris, Kanada, Australia, Spanyol, dan Portugal, dukungan terhadap Israel semakin berkurang.
Menurut hasil survey, Jerman menjadi negara paling populer di dunia, menyusul Inggris yang menduduki peringkat kedua. Brasil melompat kepopulerannya dari 40% menjadi 49% dan Afrika Selatan, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, juga meningkat status populernya.
Posisi AS tertinggal di belakang Kanada, Uni Eropa, Jepang, Perancis, dan Brasil. Paman Sam juga mendapat tanggapan negatif terutama dari sejumlah negara Muslim, seperti Pakistan, Turki, dan Mesir.
AS terlihat menjadi lebih baik di Indonesia, di mana 58% menyatakan pandangan positif tentang negara adidaya tersebut. Hal ini dimungkinkan karena kunjungan Presiden Barack Obama baru lalu ke Jakarta.
Subscribe
Follow me!
0 komentar:
Posting Komentar