LIAM FOX JANJI TIDAK MEMPERSENJATAI PEMBERONTAK LIBYA DAN MENGGULINGKAN KHADAFI BUKAN TUJUAN KOALISI

LONDON -   Negara-negara koalisi Barat yang menyerang sasaran-sasaran di Libya tidak akan memasok senjata kepada pemberontak yang anti-Khadafi. 

Beberapa laporan di surat kabar Inggris, Sunday Times, mengaku bahwa rencana untuk memasok senjata kepada para pemberontak sedang dibuat. Namun Menteri Pertahanan Inggris Liam Fox mengatakan ada embargo senjata dari PBB di seluruh negara, sehingga memasok senjata ke Libya tidak dibenarkan. "Kita harus menerimanya," ujarnya. 

Pasukan koalisi sudah menyerang sasaran-sasaran di Libya selama tujuh malam. Mereka bertindak berdasarkan resolusi PBB yang memberikan wewenang serangan militer untuk melindungi warga sipil dan menegakkan zona larangan terbang. 

Fox mengakui berkat campur tangan serangan Barat, para pemberontak Libya mempunyai momentum untuk melawan pasukan pemerintah Libya. 

"Ketika mereka bergerak di sekitar pantai, tentu saja, para pemberontak akan semakin menguasai tempat-tempat untuk ekspor minyak Libya. 

"Dan jika mereka terus bergerak di sekitar pantai itu dari Brega ke Ras Lanuf di pantai berarti mereka akan menguasai semua ekspor minyak Libya. Ini akan menghasilkan dinamika yang sangat berbeda dan keseimbangan yang berbeda di Libya." 

Sejak serangan udara dimulai, perdebatan memanas mengenai bagaimana krisis ini akan berakhir. Beberapa kalangan menyarankan agar koalisi memasok senjata untuk membantu pemberontak menggulingkan rezim di sana. 

Namun Fox mengatakan: "Kami tidak akan mempersenjatai pemberontak. Kami tidak berencana mempersenjatai pemberontak." 

Ada suara yang mengatakan bahwa Moamar Khadafi menjadi sasaran, namun Fox mengatakan menggulingkan pemimpin Libya tidak menjadi tujuan keterlibatan koalisi. 

"Keterlibatan koalisi akan berhenti begitu rezim itu berhenti melukai dan membunuh warga sipil. Namun sulit untuk membayangkan mereka akan berhenti selama ada Khadafi di sana. Menggulingkan Khadafi adalah aspirasi, bukan bagian dari resolusi PBB." 

Namun ia menambahkan: "Jika Khadafi pergi, ini tentu saja, sebuah bonus."

Posted by : kurtdickblog.blogspot.com