PASUKAN KHADAFI LANGGAR GENCATAN SENJATA DENGAN GERILYAWAN

BENGHAZI -  Pasukan loyalis pemimpin Libya Moammar Khadafy masih menyerang para gerilyawan, Jumat (18/3/2011), lebih dari empat jam setelah pemerintah mengumumkan gencatan senjata segera.

Khaled al-Sayeh, dari dewan militer pemberontak, mengatakan pada jumpa pers di Benghazi, 1.000 km di timur ibu kota Tripoli. "Rezim Khadafy tidak pernah berhenti menembaki atau menyerang orang. Sampai saat ini ia masih menyerang tempat-tempat yang dikepung."

Ia menambahkan, pengeboman terus-menerus tetap dilakukan di Zintan, Ajdabiya, dan Misrata. Namun, pernyataan oposisi itu dibantah oleh pihak berwenang Libya.

"Angkatan bersenjata menghormati gencatan senjata yang diumumkan dan komitmen untuk melindungi warga sipil, dan tidak melakukan operasi militer sejak pengumuman gencatan senjata," kata satu sumber militer.

Ledakan-ledakan keras tetapi sporadis juga terdengar pada Jumat di pusat kota Tripoli, demikian dilaporkan oleh wartawan dan saksi lain di ibu kota Libya itu. Sebanyak enam hingga delapan ledakan terdengar, tetapi penyebab atau tempat pastinya belum diketahui.

Ledakan-ledakan itu terdengar ketika rezim Khadafy mengumumkan gencatan senjata setelah resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengesahkan serangan udara dan segala tindakan lain untuk menghentikan ofensif pasukan Libya terhadap gerilyawan oposisi.

Khaled al-Sayeh juga mengatakan, gerilyawan berkoordinasi dengan negara-negara Barat mengenai sasaran serangan udara terhadap pasukan Khadafy.

"Ada koordinasi dengan berbagai badan internasional mengenai tindakan yang akan diambil dan sejumlah tempat sudah dirinci," kata Sayeh kepada wartawan di Benghazi, kota yang dikuasai pemberontak.

Koalisi negara-negara Barat bersiap-siap melancarkan serangan udara terhadap Libya setelah Dewan Keamanan PBB mengesahkan aksi militer untuk menghentikan ofensif pasukan Libya terhadap gerilyawan oposisi.

Kekerasan hingga kini terus berlanjut di Libya dengan laporan-laporan mengenai serangan udara oleh pasukan Khadafy.

Selama beberapa waktu hampir seluruh wilayah di negara Afrika utara itu terlepas dari kendali Khadafy setelah pemberontakan rakyat meletus di kota pelabuhan Benghazi pada pertengahan Februari. Namun, kini pasukan Khadafy dikabarkan telah berhasil menguasai lagi daerah-daerah tersebut.

Ratusan orang tewas dalam penumpasan brutal oleh pasukan pemerintah dan ribuan warga asing bergegas meninggalkan Libya pada pekan pertama pemberontakan itu.

Khadafy (68) adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa. Khadafy bersikeras akan tetap berkuasa meski ia ditentang banyak pihak. 

 

 

 

Posted by : kurtdickblog.blogspot.com