KOTA GAZA - Pertemuan pertama antara faksi yang bertikai di Palestina, Fatah dan Hamas, akan diselenggarakan dalam waktu satu pekan di Mesir, kata seorang pejabat Fatah, Minggu (8/5).
"Kami telah sepakat untuk mengadakan pertemuan pertama kami mengenai penerapan kesepakatan perujukan setelah berakhirnya babak pembicaraan Dewan Revolusioner Fatah saat ini," kata anggota Komite Pelaksana Fatah Azzam al- Ahmed kepada radio Voice of Palestine.
Pertemuan tersebut akan membahas pembentukan pemerintah serta calon untuk memimpin kabinet.
Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan perujukan di ibu kota Mesir, Kairo, Rabu (4/5), guna mengakhiri empat tahun perpecahan politik di dalam tubuh faksi perjuangan Palestina.
Wakil dari 13 faksi termasuk Fatah, pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas, dan Hamas, serta tokoh politik independen menandatatangani perjanjian itu setelah melakukan perundingan dengan para pejabat Mesir.
"Kami mendandatangani perjanjian itu kendati ada beberapa keberatan. Tetapi kami menegaskan akan bekerja bagi kepentingan nasional yang lebih tinggi," kata Walid al Awad, anggota politbiro Partai Rakyat Palestina yang berhaluan kiri.
"Kami telah sepakat untuk mengadakan pertemuan pertama kami mengenai penerapan kesepakatan perujukan setelah berakhirnya babak pembicaraan Dewan Revolusioner Fatah saat ini," kata anggota Komite Pelaksana Fatah Azzam al- Ahmed kepada radio Voice of Palestine.
Pertemuan tersebut akan membahas pembentukan pemerintah serta calon untuk memimpin kabinet.
Hamas dan Fatah menandatangani kesepakatan perujukan di ibu kota Mesir, Kairo, Rabu (4/5), guna mengakhiri empat tahun perpecahan politik di dalam tubuh faksi perjuangan Palestina.
Wakil dari 13 faksi termasuk Fatah, pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas, dan Hamas, serta tokoh politik independen menandatatangani perjanjian itu setelah melakukan perundingan dengan para pejabat Mesir.
"Kami mendandatangani perjanjian itu kendati ada beberapa keberatan. Tetapi kami menegaskan akan bekerja bagi kepentingan nasional yang lebih tinggi," kata Walid al Awad, anggota politbiro Partai Rakyat Palestina yang berhaluan kiri.
Posted by : kurtdickblog.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar