KANKER KOLOREKTAL BERAWAL DARI DIET YANG SALAHNKER

Kanker kolorektal ditandai dengan tumbuhnya sel kanker ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan penyakit ini bermula dengan tumbuhnya sel yang tidak ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat).

Pada stadium awal, adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga sulit terdekteksi dalam waktu singkat, padahal pada stadium ini, polip dapat diangkat dengan mudah. Jika terlambat, polip ini berpotensi menjadi kanker yang dapat mengenai semua bagian usus besar. Bahkan, sel kanker ini dapat menyebar ke organ lainnya seperti kelenjar getah bening dan hati. 

Penyebab kanker kolorektal ini memang beragam dan mungkin tidak sama antarpasien. Penyakit ini bisa jadi timbul karena gejala sehari-hari yang dianggap remeh. Misalnya, cara diet yang salah menyebabkan perubahan kebiasaan buang air besar (BAB) dan sembelit. Pada awalnya penyakit ini dapat dipicu oleh kondisi pencernaan yang buruk. 

Salah satu upaya agar kita memiliki sistem pencernaan yang sehat adalah dengan mengkonsumsi serat, yang didapat dari buah dan sayuran. Serat yang keluar dari tubuh bersama feses, membawa zat-zat yang tidak diperlukan tubuh termasuk zat-zat yang dapat menyebabkan kanker.

Selain itu, buah dan sayuran adalah makanan pembentuk basa yang diperlukan  dalam sistem peredaran darah dan metabolisme tubuh. Salah satu kunci untuk hidup sehat adalah pH (derajat keasaman )darah harus agak basa, yaitu sekitar angka 7,3. Pada angka tersebut, kondisi kepekatan darah bagus     sehingga aliran darah dan metabolisme tubuh berjalan lancar. Untuk mencapai pH ideal ini, diperlukan komposisi menu harian yang seimbang. Masukkan sayuran dan buah-buahan dalam porsi yang lebih besar dari pada makanan pembentuk asam, seperti nasi dan daging merah dalam makanan sehari-hari.

Sebaiknya, semua jenis sayuran dapat dicoba dalam keadaan masih segar. Cuci dahulu sayuran sesaat sebelum dimasak atau dikonsumsi. Sebab, bila dicuci dulu kemudian dibiarkan lama akan cepat layu. Sayuran yang layu tidak lagi baik untuk dikonsumsi karena vitamin dan mineralnya sebagian besar sudah lenyap.

Sumber : Harian SEPUTAR INDONESIA 9 Maret 2009 dengan  perubahan