TEHERAN - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast pada Kamis (24/3) menjelaskan, pemberlakuan resolusi Dewan Hak Asasi Manusia (UNHRC) Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam melawan Iran bersifat dipolitisasi dan aneh yang berada di bawah penekanan Amerika Serikat.
"Resolusi tersebut bertujuan dalam memberikan tekanan penuh
"Resolusi tersebut bertujuan dalam memberikan tekanan penuh
bagi Republik Islam Iran dan menyimpangkan lebih jauh proses peninjauan kembali terkini secara rutin dari UNHRC atas keadaan HAM di seluruh dunia," kata Mehmanparast.
"Kebijakan AS, baik tertulis maupun dalam praktiknya, selalu bertentangan dan didasarkan kepada standar ganda serta resolusi terkini dengan jelas menyiratkan sifat seperti itu," tambah dia.
Di bawah tekanan AS, UNHRC pada Kamis malam melakukan pemilihan atas pengangkatan pelapor HAM khusus bagi Republik Islam Iran.
Upaya tersebut diterima oleh 22 negara pemilih. Tapi, ada tujuh negara penentang di antaranya China, Rusia, Kuba, serta sebanyak 14 negara abstain.
"Kebijakan AS, baik tertulis maupun dalam praktiknya, selalu bertentangan dan didasarkan kepada standar ganda serta resolusi terkini dengan jelas menyiratkan sifat seperti itu," tambah dia.
Di bawah tekanan AS, UNHRC pada Kamis malam melakukan pemilihan atas pengangkatan pelapor HAM khusus bagi Republik Islam Iran.
Upaya tersebut diterima oleh 22 negara pemilih. Tapi, ada tujuh negara penentang di antaranya China, Rusia, Kuba, serta sebanyak 14 negara abstain.
Posted by : kurtdickblog.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar