KAIRO - Solidaritas Arab yang ditunjukkan pada awal diluncurkannya operasi Odyssey itu, kini tidak tampak lagi. Setidaknya, sejak Minggu (20/3), saat Ketua Liga Arab Amr Moussa mengingatkan pasukan koalisi bahwa yang diinginkan mereka adalah perlindungan masyarakat sipil bukan pengeboman. Meskipun pernyataan itu mungkin merupakan opini pribadi dari Moussa, tetap saja hal ini telah menyebabkan perpecahan di kalangan negara-negara Arab.
Dari Mesir dilaporkan, warga setempat mengkritik Moussa yang dinilai tidak becus dalam menjaga kesatuan suara Arab. Akan tetapi, jika dirunut ke belakang, sikap plin plan Liga Arab bukan hal yang baru dalam menanggapi konstelasi politik internasional saat ini. John R Bradley, penulis buku "Saudi Arabia Exposed and Inside Egypt", dalam Daily Mail, Rabu (23/3), menulis, perpecahan di Liga Arab tidak akan berpengaruh besar terhadap misi pasukan koalisi.
Dunia internasional pun, kata Bradley, tidak pernah menanggapi serius aksi Liga Arab selama ini. Dengan kata lain, organisasi itu sudah kehilangan kredibilitasnya di mata internasional, termasuk di kalngan warganya sendiri.
Posted by : kurtdickblog.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar