Personal Blogs - Blog Rankings blog search directory Internet blogs Internet Blogs
TopOfBlogs Ping your blog, website, or RSS feed for Free
» Please download Adobe Flash Player « before watching the streaming

Sabtu, 12 Februari 2011

MUBARAK MUNDUR, RAKYAT YAMAN MENUNTUT ADANYA REVOLUSI DI NEGARA TERSEBUT

 
ADEN – Saat para demonstran di Kairo bersuka cita merayakan mundurnya Husni Mubarak dari kursi presiden, rakyat Yaman kini menuntut adanya revolusi di negara mereka.
Di selatan kota pelabuhan Yaman, para demonstran berbaris menyusuri distrik Mansoura sambil mengibarkan bendera Arab Selatan dan berseru, "Revolusi, revolusi untuk selatan."

Menurut penuturan para saksi, beberapa jam sebelumnya, pasukan keamanan menembakan amunisi saat demonstrasi di tempat yang sama. Ratusan orang lainnya melakukan aksi demontrasi yang sama di Aden, juga di beberapa kota lain di Yaman selatan.

"Setelah Husni Mubarak, berikutnya adalah Yaman," kata Zahra Saleh, aktivis pemisahan diri, yang menyaksikan situasi di Kairo melalui televisi di kantornya di Aden.

"Revolusi Yaman harus lebih kuat," ujar Ali Jarallah, pemimpin gerakan separatis selatan yang duduk bersebelahan dengan Saleh.

Gerakan pemisahan diri Yaman bukan menuntut adanya reformasi politik, mengakhiri korupsi, atau menuntut mundurnya Presiden Ali Abdullah Saleh, seperti yang dilakukan oposisi politik di ibukota Sanaa. Mereka menuntut diakhirinya pendudukan Yaman utara dan pemulihan kemerdekaan Yaman selatan.

Meskipun kedua demonstrasi tersebut terinspirasi dari pemberontakan di Tunisia dan Mesir, perbedaan tujuan dari demontrasi Yaman tersebut mewakili bagaimana kelompok anti pemerintahan di seluruh negara Arab membentuk energi revolusioner untuk menjalankan agenda mereka masing-masing.

"Apa yang terjadi di Mesir memberikan secercah harapan bagi pergerakan di selatan," kata Tammam Bashraheel, redaktur koran Al Ayyam yang telah dilarang beredar di Aden.

Pemimpin pergerakan selatan dan mantan Wakil Presiden Ali Salim Al Beidh mengatakan apa yang terjadi di Tunisia dan Mesir merefleksikan sejarah baru yang dapat disamakan dengan berakhirnya perang dingin.

Dari keterangan pers yang diberikannya pada media lokal seperti dikutip The Christian Science Monitor, Sabtu (12/2/2011), ia menyamakan demonstrasi di Yaman selatan dengan Mesir, dimana pemuda memainkan peran sentral.(ahm)
 
 
 
Posted by : kurtdickblog.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Demis Roussos - Goodbye My Love Goodbye .mp3
Found at bee mp3 search engine

 
Powered by Blogger