Personal Blogs - Blog Rankings blog search directory Internet blogs Internet Blogs
TopOfBlogs Ping your blog, website, or RSS feed for Free
» Please download Adobe Flash Player « before watching the streaming

Rabu, 16 Februari 2011

UNJUK RASA YANG BERAWAL DARI MINORITAS

BAHRAIN - Kawasan geopolitik Timur Tengah memang tengah bergejolak. Berawal dari Tunisia, ketidakpuasan berujung unjuk rasa menjalar ke Mesir, Aljazair, Yaman, Libia, dan kini, Bahrain. Kendati demikian, Bahrain adalah pengecualian.
Pasalnya, di Bahrain, unjuk rasa justru berangkat dari ketidakpuasaan mayoritas warga Muslim Syiah yang memandang Muslim Sunni terlalu mendominasi. Pemilu Bahrain terbaru memang menempatkan 18 wakil mayoritas dari total 40 kursi parlemen yang dikuasai Muslim Sunni. Dominasi minoritas di Bahrain bahkan sudah terjadi sejak abad 18.

Alhasil, sekarang,  ribuan pengunjuk rasa memutuskan menginap di ibu kota Bahrain, Manama setelah dua hari unjuk rasa yang berakhir bentrok dengan polisi. Bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi itu mengakibatkan dua orang demonstran meninggal dunia.

Para pengunjuk rasa, sebagaimana warta AP dan AFP pada Rabu (16/2/2011), menegaskan tetap berada di lapangan utama Manama, Lapangan Mutiara, hingga tuntutan mereka untuk reformasi politik dikabulkan pemerintah.

Sementara itu, Amerika Serikat yang memiliki pangkalan angkatan laut di negeri itu menyatakan prihatin atas jatuhnya korban jiwa dan meminta kedua pihak untuk menahan diri. "Pemerintah AS sangat prihatin atas kekerasan yang saat ini melanda Bahrain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri PJ Crowley.

Para pengunjuk rasa menuntut pemerintah membebaskan seluruh tahanan politik, menyediakan lebih banyak lapangan kerja, serta menciptakan sebuah parlemen yang kuat dan benar-benar mewakili rakyat. Selain itu, pengunjuk rasa juga menuntut perubahan undang-undang dasar dan kabinet baru tanpa Perdana Menteri Sheikh Khalifa bin Salman Khalifa yang sudah berkuasa selama 40 tahun.

Belum jelas berapa banyak rakyat Bahrain yang mengikuti unjuk rasa, karena sebagian besar dari mereka kembali bekerja setelah hari libur Maulid Nabi Muhammad, Selasa.

Sementara itu, dalam penampilannya yang langka di televisi, Raja Bahrain Sheikh Hamad bin Issa Al Khalifa menyatakan kekecewaannya atas kematian dua orang pengunjuk rasa. Dia juga berjanji terus melakukan reformasi sejak 2002 saat kerajaan itu menjadi sebuah monarki konstitusional.

Ribuan orang mendengarkan pidato tersebut di Lapangan Mutiara. Sejumlah sumber bahkan mengatakan sedikitnya 10.000 orang berkumpul di sana. Polisi dikerahkan ke salah satu sisi jembatan yang menuju ke Lapangan Mutiara, namun polisi tidak mengambil tindakan apapun.
Posted by : kurtdickblog.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Demis Roussos - Goodbye My Love Goodbye .mp3
Found at bee mp3 search engine

 
Powered by Blogger