03.55
DIKY KURNIAWAN
WASHINGTON - Presiden Barack Obama menyatakan bahwa kemunduruan Husni Mubarak pada Jumat (11/2/2011) menandakan lahirnya demokrasi yang lebih baik di Mesir, negara terpadat di Arab. Tapi ia juga menambahkan bahwa Mesir akan menghadapi kerumitan setelah ini.
Meskipun Obama dan pemerintahan Amerika Serikat optimis dengan keadaan Mesir, tapi mereka juga khawatir siapa nantinya yang akan mengendalikan kekuasaan di Mesir, dan apakah Amerika Serikat (AS) akan tampil sebagai mitra tetap yang dibutuhkan oleh Timur Tengah yang tengah berubah.
Dilansir dari Associated Press, Sabtu (12/2/2011), AS juga mempermasalahkan apakah kerusuhan di Mesir akan menyebar ke negara-negara lain di Timur Tengah, termasuk negara otokratis penghasil minyak, dan apakah militer Mesir melaksanakan dengan baik janjinya untuk mengadakan pemilu yang bebas dan adil.
Pernyataan Obama di Gedung Putih terdengar antara gembira tapi juga waspada atas berakhirnya kekuasaan tirani Mubarak selama 30 tahun dan menyerahkan kewenangan pada pihak militer.
"Dengan meletakkan jabatannya Mubarak telah menjawab keinginan rakyat Mesir yang haus akan perubahan," kata Obama merujuk pada sekutu lamanya, Mubarak.
Obama juga memberikan pujian kepada militer Mesir karena sudah menjadi "penjaga" yang baik dalam menenangkan dan mengamankan situasi di Mesir.
"Kami (AS) melihat militer yang tidak menembakan peluru pada rakyat yang mereka lindungi," Obama berujar. Tapi ia juga mengingatkan militer harus memastikan tradisi yang masuk akal bagi rakyat Mesir.
Yaitu mengangkat hukum "darurat" kepolisian atas 30 tahun kekuasaan, merevisi undang-undang konstitusi untuk mengizinkan keragaman politik yang lebih besar, membentuk pasukan perlindungan untuk menjaga perubahan tidak terganggu gugat dan menetapkan jalur pemilihan umum yang bebas dan adil.(ahm)
Dilansir dari Associated Press, Sabtu (12/2/2011), AS juga mempermasalahkan apakah kerusuhan di Mesir akan menyebar ke negara-negara lain di Timur Tengah, termasuk negara otokratis penghasil minyak, dan apakah militer Mesir melaksanakan dengan baik janjinya untuk mengadakan pemilu yang bebas dan adil.
Pernyataan Obama di Gedung Putih terdengar antara gembira tapi juga waspada atas berakhirnya kekuasaan tirani Mubarak selama 30 tahun dan menyerahkan kewenangan pada pihak militer.
"Dengan meletakkan jabatannya Mubarak telah menjawab keinginan rakyat Mesir yang haus akan perubahan," kata Obama merujuk pada sekutu lamanya, Mubarak.
Obama juga memberikan pujian kepada militer Mesir karena sudah menjadi "penjaga" yang baik dalam menenangkan dan mengamankan situasi di Mesir.
"Kami (AS) melihat militer yang tidak menembakan peluru pada rakyat yang mereka lindungi," Obama berujar. Tapi ia juga mengingatkan militer harus memastikan tradisi yang masuk akal bagi rakyat Mesir.
Yaitu mengangkat hukum "darurat" kepolisian atas 30 tahun kekuasaan, merevisi undang-undang konstitusi untuk mengizinkan keragaman politik yang lebih besar, membentuk pasukan perlindungan untuk menjaga perubahan tidak terganggu gugat dan menetapkan jalur pemilihan umum yang bebas dan adil.(ahm)
Posted by : kurtdickblog.blogspot.com
Subscribe
Follow me!
0 komentar:
Posting Komentar