SULTAN QABOOS BIN SAID SERAHKAN SEBAGIAN KEKUASAAN LEGISLATIF

MUSKAT -  Sultan Oman memutuskan menyerahkan sebagian kekuasaan legislatif kepada satu dewan yang sebagian anggotanya dipilih, demikian laporan kantor berita resmi, Minggu (13/3/2001), dalam upaya nyata untuk memadamkan protes di kesultanan di Teluk tersebut.

Kantor berita ONA juga menyatakan, Sultan Qaboos bin Said akan menggandakan pembayaran kesejahteraan bulanan dan menaikkan pembayaran pensiun sehingga membuatnya jadi penguasa paling akhir di Teluk yang menawarkan pemberian kepada warga setelah kerusuhan yang telah mengguncang sebagian besar dunia Arab.

Oman, negara penghasil minyak yang biasanya normal di mulut Teluk, dikejutkan oleh protes di dua kota besar bulan lalu sehingga menewaskan satu orang. Sultan Qabos, yang telah memerintah Oman selama 40 tahun, memecat menteri-menteri dalam perombakan kabinet baru-baru ini dan hari Minggu tampaknya membuat konsesi terbesarnya dengan mengumumkan ia akan menyerahkan kekuasaan pembuatan peraturan kepada Dewan Oman.

Saat ini, hanya sultan dan kabinetnya yang dapat membuat peraturan. Dewan Oman, yang sebelumnya hanya memberi saran kebijakan, terdiri atas Dewan Syura, yang anggotanya dipilih, dan Dewan Negara, yang terdiri atas anggota yang ditunjuk sendiri oleh sultan.

"Satu komite teknis ahli mesti dibentuk guna mengembangkan perubahan rancangan Hukum Dasar Negara," demikian dekrit sultan yang dikutip ONA hari Minggu. Ia menambahkan,  kelompok itu nanti harus melapor kembali dalam waktu 30 hari.

Tindakan sultan tersebut mendapat reaksi yang bercampur antara keraguan dan harapan oleh pemerotak yang telah beberapa hari berkemah di luar Dewan Syura untuk menuntut pekerjaan, kondisi hidup yang lebih baik dan pembaruan politik.

"Itu tak berarti banyak pada saat ini. Kami akan merayakannya ketika Dewan Syura diberi kekuasaan nyata dalam mengelola pemerintahan," kata seorang pemrotes, Hadi Suleiman.

Faiz al-Ashour, pemrotes lain, mengatakan, "Itu kelihatan bagus dan itu memperlihatkan protes mulai membuahkan hasil ke arah pembaruan politik yang berarti."

Pengumuman sultan tersebut dikeluarkan pada hari para pekerja di dua perusahaan Oman melancarkan pemogokan guna menuntut kenaikan upah, sementara protes di kesultanan itu merembet ke sektor swasta. Staf Oman International Bank (OIB) dan Oman Invest and Finance Company (OIFC) mogok kerja pada pagi hari dan melancarkan protes diam di luar kantor mereka.

"Tuntutan kami sangat sederhana, kami mau bayaran yang lebih tinggi dan kerja lembur tambahan," kata Mohammed al-Balushi, pegawai di OIFC. OIB adalah bank terbesar kelima di Oman berdasarkan aset, sementara OIFC adalah perusahaan layanan dan penanaman modal.

Bank Muscat, lembaga keuangan terbesar di negeri itu, setuju menaikkan gaji pegawainya, Minggu, setelah para pekerja melancarkan pemogokan sehari sebelumnya. Oman Air juga membuat konsesi pekan lalu guna menanggulangi aksi pemogokan.

Posted by : kurtdickblog.blogspot.com